Hadith Class: Jihad a Call to Obey Allah (SWT), Jizya,...
Hadith Class: Jihad a Call to Obey Allah (SWT), Jizya, Preemptive Wars - H.I. Sheikh Hamza Sodagar
May 28, 2021
Hadith Class: Jihad a Call to Obey Allah (SWT), Jizya, Preemptive Wars - H.I. Sheikh Hamza Sodagar
May 28, 2021
94m:1s
3519
The Fatimi Imtihaan: The Meaning of Allah (SWT) Having Tested...
Join us for a new episode of the talk show series “They Ask You”, which will discuss:
‘The Fatimi Imtihaan: The Meaning of Allah...
Join us for a new episode of the talk show series “They Ask You”, which will discuss:
‘The Fatimi Imtihaan: The Meaning of Allah (SWT) Having Tested Her Even Before Her Creation’
Host: Mariam Mahdiyeh Ali
Guest: Zakira Raazia Batool Najafi
Time: 4pm (UK Time), 25 December 2022
at 11am EASTERN Time
at 7pm DSM Time
at 9pm KARACHI Time
at 9:30pm MUMBAI Time
Live on our YouTube channel on https://youtube.com/blessedtreemedia/live
Please Subscribe, Follow and Like our Social Media Channels on @blessedtreemedia
#theyaskyou #live #najafi #fatima #fatimiyya #imtihan #Allah Fatimi #creation
56m:49s
555
Trusting the Timing of Allah (SWT) + Du’a Kumayl - Sheikh...
July 9, 2020 Speech starts at 41:05
Trusting the Timing of Allah (SWT) + Du’a Kumayl - Sheikh Hamza Sodagar [English]
July 9, 2020 Speech starts at 41:05
Trusting the Timing of Allah (SWT) + Du’a Kumayl - Sheikh Hamza Sodagar [English]
67m:40s
1808
Believing in the Promises of Allah (SWT) | Du’a Kumayl |...
speech starts at 37:12. July 16, 2020
Believing in the Promises of Allah (SWT) | Du’a Kumayl | Sheikh Hamza Sodagar | English
speech starts at 37:12. July 16, 2020
Believing in the Promises of Allah (SWT) | Du’a Kumayl | Sheikh Hamza Sodagar | English
62m:5s
4685
Understanding God\\\'s (SWT) Testing System & Dua Kumayl -...
This is a very good lecture in understanding Allah\'s tests and understanding that in this world we are constantly being tested by Allah whether...
This is a very good lecture in understanding Allah\'s tests and understanding that in this world we are constantly being tested by Allah whether good or bad things happen. We should not take bad things happening as punishments by Allah but tests. Aug 6, 2021
53m:6s
4695
[MALAY] Vali Amr Muslimeen Ayatullah Ali Khamenei - HAJJ Message 2011
Pesan Ayatollah Sayyid Ali Khamenei
Pemimpin tertinggi Republik Islam Iran
kepada Para Jamaah Haji beitollah-il-Haram
1432 Hijriah
بسم...
Pesan Ayatollah Sayyid Ali Khamenei
Pemimpin tertinggi Republik Islam Iran
kepada Para Jamaah Haji beitollah-il-Haram
1432 Hijriah
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين و صلوات الله و تحياته علي سيد الانام محمد المصطفي و آله الطيبين و صحبه المنتجبين
Musim semi haji sudah tiba dengan kesegaran dan suasana spritual dan kecemerlangan dari Allah SWT, dan hati orang-orang beriman dengan keinginan yang amat besar akan terbang disekitar Ka\'bah ketuhanan dan kesatuan. Mekkah, Mina, Mash\'ar dan Arafat merupakan tempat para manusia beruntung yang merespon suara :
((و اذن في الناس بالحج ...))
berarti ajaklah manusia untuk pergi haji, dan hadir di jamuan Allah yang maha pengampun. Tempat suci ini adalah rumah keselamatan dan pusat hidayah yang ayat-ayat ilahi bersinar padanya dan payung perlindungan juga diperluas di atas kepala semua.
Bersihkan hati anda semua di dalam Zamzam Safa, zikir dan rendah hati; bukalah mata batin dengan ayat-ayat terang Allah; pilihlah ikhlas dan berserah diri yang merupakan tanda pengabdian hakiki; ulangilah berkali-kali cerita seorang ayah yang membawa anaknya Ismail ke tempat korban, dan kemudian mengenal jalan cerah dan terang yang telah dibuka untuk mencintai Allah yang Maha Kuasa, dan masuklah ke dalam jalan itu dengan usaha dan keinginan beriman dan niat jujur.
Magom Ibrahim adalah salah satu dari ayat-ayat tersebut. Tempat kaki Ibrahim a.s. di samping Ka\'bah suci merupakan satu satunya tanda magom Ibrahim. Magom Ibrahim adalah tempat ikhlas, ampunan dan pengorbanan; tempat istigomah terhadap keinginan hawa nafsu dan kecintaan ayah terhadap anaknya dan juga terhadap kekuasaan kafir dan syirik dan kekuatan namrud masa.
Dua jalan penyelamat ini sekarang terbuka di hadapan kita seluruh umat islam. Usaha, keberanian dan keinginan yang kuat dari kita semua dapat mengarahkan kita ke sasaran dan tujuan yang dibimbing oleh para Nabi mulai dari Adam sampai dengan Nabi Terakhir dan menjanjikan kemuliaan dan keberuntungan untuk para pengikut mereka.
Di hadapan Umat Islam yang amat mulia ini, sebaiknya para jamaah haji memperhatikan maslah-masalah penting dunia islam. Sekarang masalah yang paling pokok adalah kerusuhan dan revolusi di berbagai negara islam. Selama musim haji tahun lalu dan tahun ini terjadi beberapa kejadian di dunia Islam dimana kejadian-kejadian tersebut dapat merubah nasib umat islam dan menyampaikan kabar gembira tentang masa depan yang cemerlang, penuh kemuliaan, kemajuan material dan spritual. Di Mesir, Tunisia dan Libya, para diktator bejat yang mempunyai ketergantungan sudah jatuh dari takhta kekuasaan dan di beberapa negara islam lain juga gelombang-gelombang kerusuhan rakyat mengancam istana-istana kekuatan dan kekayaan mereka.
Lembaran baru sejarah umat ini telah terbuka, menyampaikan kebenaran tentang ayat-ayat terang ilahiah yang memberikan pelajaran-pelajaran yang sangat berharga. Kebenaran-kebenaran tersebut harus diimplementasikan dalam seluruh masalah bangsa-bangsa muslim.
Pertama, kini di tengah bangsa-bangsa yang sudah puluhan tahun berada di bawah kekuasaan asing, hidup suatu generasi muda yang mengambil resiko dengan penuh percaya diri dalam menghadapi para adi daya dan kemudian mulai berani berusaha merubah situasi.
Hal lain adalah bahwa meskipun adanya para penguasa sekular, dan usaha mereka untuk menghapuskan agama di Negara-negara tersebut, islam dengan pengaruhnya memberikan kecemerlangannya, seperti mata air segar dalam ucapan, perkataan dan perbuatan tumpukan-tumpukan manusia, telah mampu menjadi pembimbing hati dan lisan di Negara-negara tersebut, dan juga menghayati komunitas-komunitas dan perilaku mereka. Tempat-tempat adzan, mushala-mushala, takbir-takbir dan slogan-slogan islami adalah tanda terang dari kebenaran tersebut dan juga pemilihan umum akhir-akhir ini di Tunisia merupakan argumentasi sekaligus jawaban terhadap tuntutan tersebut. Tanpa keraguan, pemilihan umum yang bebas di setiap Negara Islam bisa menghasilkan layaknya demikian sebagaimana yang dihasilkan di Tunisia.
Satu hal lagi adalah bahwa dalam kejadian satu tahun terakhir ini, telah ditunjukkan bahwa Allah yang maha kuasa memberikan kekuasaan kepada bangsa-bangsa sehingga tak seorangpun dapat menghalanginya. Bangsa-bangsa itu dengan kekuatan ilahi mampu merubah nasib mereka sendiri untuk mencapai kemenangan ilahi.
Pemerintahan-pemerintahan adidaya khususnya Amerika Serikat, yang selama puluhan tahun dengan kebijakan politik dan militernya, mengabdikan negara-negara kawasan dan melakukan penjajahan ekonomi, budaya dan politik terhadap bagian sensitif dari dunia ini, kini dibenci oleh bangsa-bangsa kawasan tersebut. Kita harus yakin bahwa sistem-sistem baru hasil revolusi-revolusi ini tidak akan menjadi seperti sistem-sistem sebelumnya dan peta politik kawasan ini akan dibentuk dan digambarkan oleh bangsa mereka sendiri dengan orientasi kemuliaan dan kemerdekaan penuh mereka.
Hal lain adalah bahwa ciri munafik para adidaya barat telah dikenal oleh masyarakat negara-negara kawasan. Amerika Serikat dan Eropa dalam kasus Mesir, Tunisia dan Libya berusaha mendukung oknum-oknum mereka sendiri dan ketika bangsa-bangsa itu sudah berhasil, maka para adidaya itu memperlihatkan diri dengan kebohongan sebagai teman dan sahabat bangsa-bangsa yang sudah menghasilkan kemenangan itu.
kebenaran-kebenaran berharga dan ayat-ayat terang ilahiah, hasil kejadian-kejadian setahun terakhir di kawasan ini adalah lebih dari yang sudah dijelaskan dan orang-orang ahli siasat dapat melihat dan memahami kebenaran-kebenaran tersebut.
Akan tetapi kini seluruh umat islam, khususnya bangsa-bangsa yang sudah bangkit, memerlukan dua unsur pokok:
Pertama, melanjutkan untuk tetap istiqamah dan menghindari melemahnya keinginan. Berdasarkan firman Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW:
((فاستقم كما امرت و من تاب معك و لا تطغوا))
و ((فلذلك فادع واستقم كما امرت))
, dan juga dari lisan Nabi Musa a.s. :
((و قال موسي لقومه استعينوا بالله واصبرو، ان الارض لله يورثها من يشاء من عباده و العاقبه للمتقين))
Ketaqwaan terbesar untuk bangsa-bangsa yang sudah bangkit adalah bahwa jangan sampai terhentikan, dan jangan terbuai dengan keberhasilan-keberhasilan sementara yang telah diperoleh selama ini. Ini adalah bagian terpenting dari ketaqwaan yang telah Allah SWT anugerahkan yaitu masa depan yang cemerlang.
Kedua, kesadaran terhadap tipu-daya para negara adidaya-adikuasa sombong yang telah mengalami kerugian karena pemberontakan dan revolusi tersebut. Mereka tidak akan pernah diam dan dengan kekuatan politik, militer dan keuangannya akan memulai mempengaruhi negara-negara itu. Modal ataupun alat yang mereka gunakan adalah menyuap, mengancam dan menipu. Berdasarkan pengalaman, di antara orang-orang elit juga ada yang mudah ditipu dan disuap sehingga mereka mau tidak mau melayani musuh karena ketakutan, kerakusan dan jebakan. Oleh karena itu, para pemuda, para cendekiawan dan ulama harus lebih sadar.
Resiko yang amat berbahaya adalah campur tangan dan pengaruh barisan kafir dan sombong dalam pembentukan sisem politik baru di negara-negara ini. Mereka akan berusaha keras sehingga sistem-sistem baru itu tidak dibentuk berdasarkan identitas islami dan rakyat. Orang-orang yang menyukai negaranya dan memikirkan kemuliaan, harkat dan martabat dan kemajuan negaranya harus berusaha keras agar sistem-sistem baru ini dibentuk penuh berdasarkan keislaman dan kerakyatan. Peranan undang-undang dasar mereka itu adalah sangat penting. Persatuan nasional dan pengakuan agama, suku dan etnis di negaranya adalah syarat kemenangan mereka di masa depan.
Bangsa-bangsa berani yang telah berusaha bangkit di Mesir, Tunisia dan Libya dan bangsa-bangsa pejuang lainnya harus mengetahui bahwa satu satunya jalan penyelamat dari kezaliman dan tipuan Amerika Serikat dan para adi daya sombong itu adalah terwujudnya keseimbangan kekuasaan di dunia sesuai dengan kepentingan mereka. Jika para muslim ingin menyelesaikan permasalahannya dengan para adikuasa dunia harus menjadi sebagai negara besar dari segi kekuasaan, dan hal tersebut tidak dapat tercapai kecuali dengan kerja sama, persahabatan dan persatuan negara-negara islam. Ini merupakan wasiat Imam Khomeini, yang tak dapat terlupakan. Amerika Serikat dan NATO hanya dengan alasan mencari khadafi sang diktator kotor Libya itu, mengebom Libya dan rakyatnya selama beberapa bulan. Khadafi adalah seorang yang, sebelum revolusi bangsa Libya, merupakan sahabat Amerika Serikat dan NATO, mereka memeluknya, mencuri kekayaan Libya dengan berpura-pura mencium tanggannya. Setelah terjadinya revolusi, mereka dengan alasan mencari khadafi, menghancurkan semua infrastruktur Libya. Negara mana yang dapat mencegah pembunuhan massa dan kerusakan Libya oleh NATO? Jika tangan para adidaya barat yang begitu kejam tidak dipotong, lalu kita selalu akan melihat ancaman-ancaman itu terhadap negara-negara islam dan keluar dari ancaman tersebut tidak dapat terwujud kecuali membentuk kubu kuat dunia islam.
Kini barat, Amerika Serikat dan Zionis lebih lemah dibandingkan dengan sebelumnya. Banyak permasalahan ekonomi, kekalahan terus menerus di Afghanistan dan Irak, demonstrasi besar besaran masyarat Amerika Serikat dan negara-negara barat lain yang semakin hari semakin tersebar, perjuangan masyarakat Palestina dan Lebanon, revolusi dengan penuh keberanian masyarakat Yaman, Bahrain dan berbagai negara lain di bawah pengaruh Amerika Serikat, semuanya merupakan kabar gembir untuk umat islam khususnya negara-negara revolusioner baru. Ibu-ibu dan bapak-bapak yang beriman di seluruh dunia khususnya di Mesir, Tunisia dan Libya harus lebih memanfaatkan kesempatan ini dengan tujuan pembentukan kekuasaan internasional islami. Orang-orang elite dan juga para garis depan revolusioner itu sebaiknya berserah diri kepada Allah SWT dan percaya pada janji kemenangannya dan juga menghiasi lembaran baru sejarah umat islam ini dengan perbuatan-perbuatan yang terpuji yang diridhai oleh Allah SWT dan menjadi lingkup kemenanganNya.
والسلام علي عبادالله الصالحين
Sayyid Ali Khamenei
29 Dzulqa\'dah 1432
13m:31s
19247
Holy Quran - Surah al Asr, Surah No 103 - Arabic sub English sub Urdu
This is a ‘meccan’ surah. Asr means age which implies continuity of time. According to some commentators it is a reference to the period in...
This is a ‘meccan’ surah. Asr means age which implies continuity of time. According to some commentators it is a reference to the period in which the Holy Prophet (s) was sent into this world to preach the religion of ALLAH (swt), Islam, so that mankind, in all ages, come out from the darkness of ignorance into the light of divine guidance and reach higher realms of spiritual bliss. Some say that it refers to afternoon prayers (salatul asr). Imam Jafar bin Muhammad as Sadiq (as) said: \"It refers to the age when the living Imam of the Ahl ul Bayt, Muhammad bin Hasan al Mahdi al Qa-im (ajtfs), will be commissioned by ALLAH (swt) to administer the society of all human beings under the law of ALLAH (swt) prescribed in the religion of Islam.\" Whether it refers to the time of the Holy Prophet (s) or his true successor who will act according to the teachings and laws he brought from ALLAH (swt) to guide mankind, those who follow them will achieve success in the life of hereafter, and those who reject them will be the losers. Imam Ja’far as-Sadiq (as) has said that the person who recites this surah in his recommended prayers will have a shining face on the Day of Judgement.
The one who recites this surah will be patient in adversity and will be counted from among the people of truth. If this surah is written after ‘Isha prayers and kept, it will be a safety from the tyrant ruler in whose presence one is brought.
2m:12s
11873
Dua Abu Hamza Thumali - Arabic with English subtitles
Abū Ḥamza al-Thumali was a prominent student of of Imam Ali Zainul Abidīn (as) , as well as a companion of Imam Jafar as Sadiq...
Abū Ḥamza al-Thumali was a prominent student of of Imam Ali Zainul Abidīn (as) , as well as a companion of Imam Jafar as Sadiq (as) . Al-Thumālī narrated this supplication from Imam Sajjad (as), and is cited by various scholars, such as Shaykh Tusi in Misbah al-Mutahajjid, Sayyid ibn Tawus in Iqbal al-A’mal, Ibrahim ibn Ali al-Kaf’ami in Al-Balad al-Amin, and Allama Majlisi in Bihar Al-Anwar. It is known to be one of the longest Dua’s and is meant to be read in the Month of Ramadan before sunrise.
This supplication is beautiful in its eloquence as it holds many spiritual teachings, such as finding the balance between hope and fear, death, and gratitude. For example, we know that as humans we are greatly flawed and bound to sin, in which we may fear that we are not worthy of mercy and forgiveness of Allah swt. This path towards wrongdoings can lead one to hopelessness, however, the Dua teaches us that we must
remember Allah swt is All Forgiving and All Merciful, and by these virtues of Allah swt that we should remain hopeful, and to not be fearful of Allah swt, but rather to be cautious and scared of our own actions.
The Dua of Abu Hamza also contains supplications for our needs and wants for this world, as well as the hereafter. It is said that if the whole of this supplication is read then the
supplications of our needs have been sufficiently covered, as this Dua mentions a variety of wishes that one may ask for. This
includes the wellbeing of our families, the whole of society, and ourselves. As this Dua is mainly recited in the month of
Ramadan, there is also the request to be amongst those who
receive the chance to perform Hajj, as it is narrated that on
Laylatul Qadr, the names of those who will be given such a chance are written. With the many needs that this Dua
addresses, Imam Sajjad (as) has also included in it the
bounties of Allah, so that we may practice gratitude and be grateful for that which Allah has blessed us with. Lastly as all of us must face death at one point or another, in this supplication, the Imam (as) prepares us for what will come after death, and reminds us to strive for the Hereafter.
72m:27s
2318